-
Wana Wisata Grape
Tempat wisata ini sangat cocok untuk merefresh jiwa dan hati setelah kesibukan dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari karena Grape merupakan salah satu obyek wisata yang bernuansa sejuk dan alami. Selain terdapat sungai jernih yang mengalir dan bersumber dari mata air pegunungan Dungus disana juga dapat melakukan aktifitas olah raga gunung seperti sepeda, hiking, panjat tebing dan berkemah.
-
Monumen Kresek
Di dekat monumen ini terdapat nama-nama para prajurit TNI dan pamong desa yang tewas dalam melawan PKI di desa kresek yang di ukir pada batu prasasti. Prajurit TNI yang berpangkat tinggi yang tewas dan gugur dalam pertempuran melawan PKI di desa kresek yaitu Kolonel Muladi sebagai bentuk penghormatannya kemudian dijadikan nama salah satu jalan di kota Madiun dan didirikan pula patungnya di alun-alun kota Madiun.
Menurut cerita warga setempat kalau area di monumen kresek dulunya adalah bekas rumah salah satu warga yang dijadikan tempat pembantaian oleh PKI, warga dikumpulkan dan dikurung dirumah tersebut untuk kemudian rumah tersebut dibakar bersama orang-orang yang ada didalamnya.
-
Taman Rekreasi Umbul
Pada tahun 1970-an hingga 1990-an, taman wisata umbul menjadi tempat wisata favorit warga Kabupaten Madiun, Ponorogo, dan sebagian Magetan. Seiring berjalannya waktu, Umbul ditinggalkan karena kondisinya yang memprihatinkan.
Seolah ingin lepas dari predikat negatif, Pemerintah Kabupaten Madiun mulai membenahi taman wisata Umbul yang pernah berjaya tersebut.
Taman wisata Umbul Madiun akhirnya mendapat kucuran dana renovasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010 sebesar Rp10 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembuatan “detail engineering design” (DED) senilai Rp400 juta. Sedangkan sisanya, Rp9,6 miliar digunakan untuk rehabilitasi fisik yang dimulai pada tahun 2011 lalu.
Dana sebanyak itu juga digunakan untuk pembangunan pagar keliling, “water boom”, perbaikan sangkar hewan, penambahan koleksi hewan, kios, dan fasilitas penunjang lainnya. Setelah direnovasi, taman wisata Umbul resmi dibuka kembali pada tahun 2012 dengan “wajah baru” yang lebih cantik dan menarik.
-
Air Terjun Krecekan Denu
Anda hanya cukup dengan membayar tiket masuk Rp. 1000 per orang saja sudah bisa masuk ke tempat wisata ini. Karena Air terjun ini memang terhitung masih baru ditemukan oleh warga maka bisa dibilang Air terjun ini masih Virgin sehingga jalan untuk menuju ke tempat ini memerlukan tenaga ekstra bagi yang belum terbiasa. Dari tempat parkir Anda harus berjalan menyusur kebawah sekitar 15 menit untuk sampai dan melihat Air terjun Krecekan Denu.
-
Air Terjun Serondo
Dengan pemandangan hutan wisata disekitarnya menambah semakin eloknya air terjun Serondo yang juga bernama Air Terjun Seweru atau Selampir ini. Para wisatawan juga bisa mengunjungi wisata Argo dengan beberapa perkebunan seperti apel, jeruk, kebun teh yang letaknya dekat dari Air Terjun.
-
Dumilah Park
-
Waduk Kedungbrubus
Banyak para pemancing yang memanfaatkan waduk Kedungbrubus ini untuk memuaskan hobi mereka dalam memancing ikan, selain itu para pengunjung juga dapat menikmati ikan goreng/bakar yang disajikan oleh pihak pengelola langsung dari keramba. Lokasi waduk Kedungbrubus berada di sebelah utara Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bojonegoro
-
Nglambangan
Nglambangan adalah merupakan objek wisata situs sejarah tempat dimana
disana terdapat beberapa peninggalan dari zaman kerajaan majapahit
seperti Pura Lambang sari, petirtaan, Punden, Lumbung, Sumur Kuno,
Tempat penyimpanan pusaka pada masa lampau yang dinamakan Watu Dakon.
Situs ini terletak di desa Nglambangan Kecamatan Wungu yang berjarak 8
km dari kota Madiun arah timur, pada bulan suro di lokasi ini digunakan
sebagai upacara ritual tahunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar